Minggu, 24 Maret 2013

Cinta itu tidak menyakiti, Cinta itu tidak mendendam...

Ini adalah sebuah kisah tentang seorang gadis yang sangat menyukai seorang pria..
Saat ia berkuliah, ia sangat menyukai seorang pria, teman sekelasnya. ia sudah menyukai pria tersebut sejak awal pertama mereka bertemu..

Karena saking sukanya,
setiap hari saat ketika mereka berada dalam kelas kuliah yang sama, si gadis pasti menyatakan cintanya pada si pria. Namun setiap hari pula sang pria menolak cinta si gadis. Tragisnya, setiap kali sang pria menolak cintanya, si gadis menusukkan ujung pulpen yg tajam ke telapak tangannya.
Dan hal itu terus terjadi selama berbulan-bulan....

Sampai pada suatu hari ketika si gadis menyatakan cinta pada sang pria utk yg kesekian ratus kalinya, akhirnya karna kasihan sang pria menerima cinta sang gadis.

Kisah cinta mereka terus berlanjut sampai mereka lulus kuliah, menikah dan mempunyai anak.

Namun, seiring berjalannya waktu ternyata si gadis menaruh dendam pada sang pria.
Ia melakukan perselingkuhan utk membalakan dendamnya pada sang pria yg dulu selalu menolak cintanya.

Sang pria mengetahuinya dan merasa sakit hatii. Namun, saat sang pria menunjukan rasa sakid hatinya, si gadis hanya mempelihatkan bekas luka tusukan pada tngannya pd sang pria.

Si pria tak bisa berkata apa-apa. hingga akhirnya, si wanita dengan bodohnya meninggalkan si pria untuk pergi bersama selingkuhannya..
Hal ini seperti pelajaran buat kita. mungkin kita bisa menyalahkan si pria karena dulu ia membiarkan wanita itu sengsara karenanya. Si pria membiarkan gadis itu sakit fisik dan hati berlarut2 setelah itu barulah ia menerima cintanya karna ksihan.
Sedangkan kebodohan si gadis ia tak menjaga dan mempertahankan cinta yang ia perjuangkan mati-matian tetapi hanya terus mengingat masa lalu n membiarkan dendam tumbuh dihatinya.

Harusnya kita mencintai orang dengan tulus dan bukan karena rasa kasihan. Dan harusnya kita menjaga cinta yang telah kita perjuangkan dengan sunggguh, bukan merusaknya dengan apa yang terjadi di masa lalu. Mencintai bukan hanya soal memiliki, tapi bagaimana kita tulus.